CURUG BATU TEMPLEK DI BANDUNG BISA JALA KAKI
Curug Batu Templek, dulu saya dan orang-orang sekitar hanya menyebut Batu Templek tidak ada kata curug tapi belakangan ini namanya menjadi Curug Batu Templek. Curug = air terjun, bisa jadi karena memang ada air terjunnya jadi namanya sekarang lebih menarik buat turis. Ini menjadi tempat wisata baru di Bandung bagi kalian yang baru tahu dan sepertinya belum banyak diketahui orang atau pencinta wisata alam dari luar Bandung. Buat saya yang sejak kecil tinggal di Bandung, ini bukan tempat wisata yang baru. Sejak kecil saya sering sekali di ajak Bapak trekking atau jalan kaki ke gunung yang kebetulan tidak jauh dari rumah kami.
![]() |
View Sekitar Curug Batu Templek |
Kalo di hitung ini ketiga kalinya saya mengunjungi Curug Batu Templek. Pertama waktu saya kecil dengan Bapak, hampir setiap minggu kami jalan kaki start dari belakang rumah termasuk ke Curug Batu Templek dan biasanya saat pulang trekking kami menenteng macam-macam seperti sayuran atu buah-buahan, biasanya kami beli di jalan, petani atau penduduk setempat. Kedua ketika SMA bersama teman main saya, ini juga jadi masa-masa indah ketika saya remaja, bukan mall tempat bermain kami tapi alam, banyak wisata alam yang tidak jauh dari rumah yang kami datangi saat itu dan selalu trekking dengan rute yang berbeda. Saat itu saya masih bisa menikmati air sungai yang jernih di mana saya bisa mandi disana, hahaha.. saat itu mandi bukan karena ingin mandi, sebenarnya saya di kejar kerbau dan akhirnya jatuh di tengah sawah yang sedang di bajak jadi baju dan badan saya penuh lumpur dan saya tidak berani pulang (lebih tepatnya males diomelin ) dan ketiga sekarang ini ketika saya sudah dewasa. Banyak perubahan yang saya rasakan, seperti sungai, saya sudah tidak melihat lagi air sungai yang jernih yang bisa di pakai mandi (sedih deh ), tidak banyak sawah seperti dulu, pegunungan dan udaranya masih lumayan bersih dan masih ada perkebunan sayuran seperti tomat, cabai, kol, jagung dan lain-lain.
Bagi kalian yang pertama kali ke sini pasti akan suka dengan udara dan lingkungan yang masih alami tapi buat saya, gunung yang sejak kecil jadi tempat bermain, sekarang banyak sekali perubahan (yaah mungkin karena jaman sudah berubah) jalanan menuju lokasi sekarang lebih padat karena banyak kendaraan, gunung-gunung dan sawah banyak yang sudah berubah menjadi perumahan. Sedikit yang membuat saya senang adalah ketika tiba di Curug Batu Templek suasananya tidak beda jauh, masih sama bentuk batu-batunya dan curugnya, seperti terakhir saat SMA saya ke sini.
![]() |
Batu Templek |
Perubahan lain adalah wisata Curug Batu Templek sekarang sudah di kelola. Dulu masuk lokasi free sekarang ada retribusi tiket masuk, untuk hari biasa biaya tiket 5.000 rupiah dan untuk weekend atau hari libur 10.000 rupiah. Objek tambahan yang saya lihat adalah jembatan penyeberangan di depan curug, mungkin ketika air terjun lumayan deras orang masih bisa ke seberang tanpa berbasah-basah, seingat saya air terjunnya gak pernah deras seperti air terjun pada umumnya walaupun sedang musim hujan. Jadi kita masih bisa berjalan kaki ke seberang tanpa basah. Sayapun memilih jalan kaki saja tanpa menggunakan jembatan.
![]() |
Jembatan berbayar |
Untuk melewati jembatan, pengunjung dikenakan biaya sebesar 10.000 rupiah per orang dan penyeberang diharuskan menggunakan pengaman seperti helm dan safety belt.
Untuk pengelolanya saya tidak tahu apakah pengelolanya penduduk setempat atau ada campur tangan pemerintah. Semoga dengan di kelola oleh penduduk atau pemerintah, Curug Batu Templek akan lebih terawat dan kalo ada tambahan wisata berbayar lebih dibuat menarik sehingga wisatawan puas dan akan kembali lagi.
Bagimana akses menuju CURUG BATU TEMPLEK?
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menuju Curug Batu templek ini. Yang pertama menggunakan kendaraan baik mobil pribadi, transportasi umum, motor atau ojek. Yang kedua adalah dengan cara trekking atau jalan kaki seperti yang saya lakukan.
Pada dasarnya banyak rute menuju Curug Batu Templek karena Bandung adalah pegunungan jadi dari manapun bisa tembus ke lokasi ini. kalo mau coba bisa melalui Lembang, Dago bahkan Maribaya. Semakin jauh lokasi pintu masuk maka semakin jauh jarak menuju Batu Templek.
![]() |
Batunya cantik seperti berlapis-lapis |
Ada 2 cara jika menggunakan kendaraan menuju Curug Batu templek yaitu :
1. Untuk kalian yang datang dari luar Bandung, jika menggunakan kendaraan pribadi kalian bisa menggunakan google map dengan lokasi tujuan Jalan Pasir Impun. Jika sudah menemukan jalan ini di jamin tidak akan nyasar karena hanya ada satu jalan ini menuju ke Curug Batu Templek.
2. Menggunakan kendaraan umum:
- Kereta api
Jika kalian dari Jakarta dan sekitarnya kalian akan tiba di Stasiun Bandung. Keluarlah melalui pintu keluar stasiun yang arah ke Pasar Baru (bisa tanya ke petugas). Begitu ketemu jalan raya tidak perlu menyeberang. Naiklah bus kota jurusan Cicaheum-Cibereum, ongkosnya 4.000 rupiah dan turun di Terminal Cicaheum. Jangan takut nyasar karena tujuan terakhir dari bus ini adalah Terminal Cicaheum.
- Bus luar kota yang tiba di Terminal Leuwipanjang
Dari Terminal Leuwipanjang, naik bus kota jurusan Cicaheum - Leuwipanjang. Ongkosnya 5.000 rupiah. Turun di Terminal Cicaheum. Tujuan akhir bus kota ini adalah Terminal Cicaheum.
- Bus luar kota yang tiba di Terminal Cicaheum
Kalian bisa bilang ke kondektur bus, minta diturunkan di Jalan Pasir Impun. Karena jalan ini posisinya sebelum terminal jadi tidak perlu sampai masuk ke Terminal Cicaheum. Setelah turun dari bus lalu menyeberang jalan ke Jalan Pasir Impun.
Untuk kendaraan umum baik kereta atau bus setelah tiba di Terminal Cicaheum, keluarlah dari terminal lalu menyeberang dengan menggunakan jembatan penyeberangan, kemudian di bawah jembatan penyeberangan naik angkutan kota (angkot) jurusan apapun ada Cicaheum - Panghegar, Cicaheum -Cileunyi dan lain-lain. Naiklah angkot rute manapun dan turun di Jalan Pasir Impun. Semua rute angkot akan lewat jalan ini. Begitu tiba di jalan ini akan terlihat banyak ojek, jika tidak suka trekking bisa naik ojek sekitar 7-10 menit, ongkosnya sekitar 10.000 - 20.000 rupiah sekali jalan sampai ke pintu masuk Curug Batu Templek.
Untuk rute pulangnya kalian akan menggunakan ojek dan ongkos yang sama hingga Jalan Pasir Impun. Setelah tiba di Pasir Impun untuk kembali ke Terminal Cicaheum kalian tinggal menyeberang jalan dan naik angkot jurusan apapun. Untuk kalian yang akan kembali menuju terminal Leuwipanjang, dari Terminal Cicaheum tinggal naik bus jurusan Cicaheum - Leuwipanjang. Sedangkan kalian yang akan naik kereta api kalo mau gampang naik bus kota jurusan Cicaheum - Cibereum lalu turun di Pasar Baru (setelah halte alun-alun) lalu jalan kaki sekitar 10 menit, rutenya mudah dari turun bus lalu menyeberang jalan, lalu jalan kaki lurus saja hingga ke Stasiun kereta Bandung, jika ragu bisa tanya pak polisi atau tukang parkir. Jika mau repot sedikit dan tidak mau jalan kaki, dari Terminal Cicaheum naik angkot jurusan Ledeng atau Kebon Kelapa (terminal angkot ada di sebelah kiri terminal bus Cicaheum), turun di depan supermarket Griya Pahlawan ongkosnya 3.000 - 4000 rupiah lalu ganti angkot jurusan Stasiun Hall ongkosnya 4000-5000 rupiah, turun persis di depan Stasiun Kereta Bandung.
Jika menggunakan bus kota pastikan jam pergi dan pulang tidak lebih dari jam 17:00.
Yang akan saya ceritakan dan rute yang saya lakukan adalah trekking atau jalan kaki. Rute ini di jamin lebih menyenangkan khususnya buat yang suka trekking seperti saya. Untuk trekkingpun ada banyak rute menuju Curug Batu Templek. Yang akan saya ceritakan ada 2 rute yaitu yang mudah atau biasa digunakan orang pada umumnya dan rute yang sedikit berbeda dan lebih jauh tapi akan sebanding dengan view yang akan di dapat.
Akses trekking atau jalan kaki ke Curug Batu Templek :
1. Jalan Pasir Impun
Transportasi menuju Jalan pasir Impun sudah dijelaskan di atas ya. Apalagi buat kalian yang tinggal di bandung rasanya tidak sulit menuju jalan ini. Begitu tiba di sini pastikan kalian berada di jalan yang tepat yaitu Jalan Pasir Impun, setelah itu di jamin kalian tidak akan nyasar, kalian ikuti saja jalan utamanya karena jalan ini satu-satunya menuju Curug Batu Templek. Jalannya sudah bagus, ada sih sedikit yang tidak beraspal. Jika di jalan sedikit ragu karena bertemu jalan bercabang, ikuti saja jalan utamanya karena jalan bercabang biasanya hanya menuju ke perumahan jika ragu kalian bisa tanya penduduk sekitar. Jika kalian memang pejalan sejati hehehe perjalanan tidak akan sampai satu jam, kalo jalan santai dan sekali kali berhenti bisa satu jam lebih. jarak dari Jalan Pasir Impun hingga ke Curug Batu Templek hanya 2,6 km saja (deket kan hehehe). Jika kalian belum sarapan, sekitar 100 meter berjalan, sebelah kanan jalan ada yang berjualan Serabi khas Bandung, cobain deh enak serabinya, di masak secara tradisional dengan kayu bakar dan cetakan serabi dari tanah merah. Serabi dengan toping oncom atau bubuk gorengan tempe atau bisa di tambah telur juga. di sediakan juga bumbu oncom jika kita ingin tambah. Harganya hanya 2.000 rupiah saja, jika di tambah telur harganya 5.000 rupiah dan dapat free teh tawar hangat. murah banget yaa. Tempatnyapun lumayan nyaman dan disediakan tempat duduk. Setelah kenyang bisa melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalanpun kalian akan lihat banyak yang berjualan serabi. Menurut saya yang paling nyaman untuk makan di tempat, ya yang pertama saya datangi.
Awal-awal trekking, viewnya biasa saja hanya rumah-rumah penduduk dengan jalanan yang agak susah untuk pejalan kaki karena banyak kendaraan. Jadi kalo mau trekking perginya pagi ya supaya nyaman. Kita akan bertemu dengan sesama pejalan kaki dengan tujuan sama yaitu Curug Batu Templek dan ada juga yang menggunakan sepeda. Kalo naik sepeda pastikan sepedanya bisa untuk jalanan menanjak. Perjalanan memang tidak jauh tapi rutenya akan menanjak terus dan ada tanjakan yang lumayan tinggi yang bikin kita ngos-ngosan, yah namanya juga trekking ke gunung ya pasti nanjak hahaha (semangat kakak !). Untuk rute pulang gunakan jalan yang sama saat pergi. Rute Jalan Pasir Impun ini buat saya kurang menarik dan kurang menantang (nantang nih hahaha) karena view pemandangannya hanya sedikit jadi kurang memberikan penyegaran untuk mata tapi memang rute paling mudah dan paling dekat. Karena kurang menantang makan pulangnya saya ganti rute. Jadi ketika tiba di pintu masuk Curug Batu Templek, Jalan Pasir Impun ada di sebelah kiri pintu masuk. Nah saat pulang saya ambil rute sebelah kanan pintu masuk Curug Batu Templek, itu adalah rute yang menuju ke Jalan Jatihandap. Jalan Jatihandap ini posisinya ada di seberang Terminal Cicaheum. Enak kan jadi ga perlu naik angkot dari Jalan Pasir Impun. Please note ya rute ini jauh dan track naik turun yang lumayan bikin ngos-ngosan.
Jalan ini ada di seberang pintuk keluar Terminal Cicaheum, persisnya di seberang agak kanan sedikit dan banyak ojek. Rutenya mudah dalam arti ikuti saja jalan utamanya di jamin tidak nyasar. Jarak yang akan di tempuh dengan rute ini adalah 5,8 km hampir 3 kali lipat jauhnya dari rute Jalan Pasir Impun. Pastikan jika menggunakan rute ini kalian menggunakan sepatu olah raga yang nyaman dan stamina yang baik. Pastikan sudah sarapan ya. Sama seperti rute Jalan Pasir Impun jalannya sudah aspal.
![]() |
Narsis di jalan |
Awal-awal perjalanan sama dengan rute Jalan Pasir Impun kurang menarik karena viewnya hanya rumah-rumah penduduk. Tapi setelah setengah perjalanan kita mulai bisa menikmati view cantik, perumahan-perumahan sudah berkurang dan berganti dengan villa-villa cantik, kebun-kebun sayuran seperti tomat, cabe, jagung, kol akan kita lihat sepanjang perjalanan dan kebun-kebun ini pun tidak berpagar jadi kita bisa masuk untuk foto-foto (pastikan tidak merusak tanaman ya hehehe).
![]() |
Sepanjang jalan banyak kebun.. |
Jika beruntung kita bisa melihat petani yang sedang panen sayuran, selain foto kita bisa bantu panen supaya tau saja bagaimana cara panen yang benar seperti cara memotong dari pohonnya. Yang lebih keren kita akan disuguhi view super cantik kota Bandung dari atas. Semakin ke atas semakin cantik karena kita bisa melihat kota Bandung tanpa ada halangan. Siang aja udah cantik apalagi view malam hari lebih cantik lagi karena ada kerlap kerlip lampu. Untuk mendapatkan view cantik ini perjalanan tidak mudah karena jalurnya menanjak. Ketika saya melihat tanjakan yang lurus, seperti tidak berujung dan bikin nyesek hahaha. Saya sendiri mengakalinya dengan cara banyak berhenti di kebun-kebun lalu foto-foto jadi perjalanan nanjak tak berujung sedikit teralihkan dan secara tidak langsung kita beristirahat. Tanjakan ini akan sampai puncaknya saat menemukan sebuah cafe cantik namanya Omah Putih. Menurut saya cafe ini ada di titik teratas karena setelah cafe ini jalanan akan terus menurun kalaupun ada tanjakan tidak akan setinggi sebelumnya. Cafe ini di cat putih semua (ya iyalah namanya juga Omah Putih hahahaha).
![]() |
Cafe cantik Omah Putih |
Bangunan cafe ini lumayan luas dan bertingkat dan ada outdoornya, kalo mau liat view yang lebih cantik disedikan teras terbuka di atas jadi kita bisa foto dengan latar belakang kota Bandung, kebayang kalo malam cantik luar biasa. Saya sendiri tidak makan di sini, pengen sih sebenernya, sayang masih kenyang jadi hanya foto-foto saja. Kalo ga salah cafe ini menyediakan makanan Indonesia dan ada masakan Jepang juga. Setelah puas foto lanjut perjalanan karena perjalanan masih lumayan jauh, rute setelah Omah Putih sampai dengan Curug Batu templek viewnya biasa saja. Enaknya hanya jarang sekali ada kendaraan lewat jadi nyaman untuk jalan kaki. Dengan rute ini akan tiba di pintu masuk Curug Batu Templek sebelah kanan.
![]() |
Jalan di depan pintu masuk Curug Batu Templek |
Saya sendiri ambil rute Jalan Jatihandap untuk rute pulang, untuk rute pergi menggunakan Jalan Pasir Impun jadi ada dua pengalaman yang berbeda.
Buat teman-teman yang ingin trekking ke Curug Batu Templek silahkan pilih rute yang cocok dengan kemampuan kalian.
Semoga tulisan ini membantu bagi teman-teman yang membutuhkan informasi mengenai Curug Batu Templek. Kalo kurang jelas boleh komen di bawah ya. Bagi yang belum pernah ke sini bisa memasukkan list Curug Batu Templek ke dalam itinerary jalan-jalan ke Bandung atau bisa kalian share untuk teman-teman kalian.
Happy traveling..
Comments
Post a Comment